Kemeparekraf melalui Jejaring Desa Wisata, Jadesta, memasukkan Desa Adat Osing Kemiren dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI 2021). Desa Adat Osing Kemiren menjadi satu dari sebelas desa terpilih di Jawa Timur dan telah lolos melewati 1.831 peserta dari 34 provinsi se-Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui unggahan video di website Jadesta.com. Pengumuman juga dapat disaksikan di kanal Youtube Jadesta.
Adapun kriteria penilaian dalam penetapan desa wisata ini dibagi menjadi tujuh, yakni:penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), Desa Digital, Suvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet.
Sebelumnya Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi juga mendapat penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai juara tiga kategori desa wisata maju di ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2019.
Secara administratif, Desa Adat Osing Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Pada saat kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, Desa Kemiren ditetapkan menjadi kawasan wisata desa adat Osing. Suku Osing sendiri merupakan etnis kecil di daerah Banyuwangi yang masih menjadi bagian dari sub-etnis Jawa.
Dilansir dari website resmi Kemenparekraf, melalui event ADWI 2021, Menparekraf ingin masyarakat Indonesia semakin mengetahui potensi besar dari desa wisata. Ajang ini sekaligus menjadi momen yang tepat untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan secara nasional. Selain itu, Anugerah ini juga sejalan dengan misi besar Kemenparekraf mengenai target 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan pada 2024.
Harapannya, dengan adanya hal ini, dapat dijadikan motivasi dalam membangun dan mengembangkan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit, tambah Sandiaga Uno dalam sambutannya.