Kuliner jajanan khas daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Apalagi membelinya dengan uang koin kuno. Hal itu dilakukan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Ratusan masyarakat berjubel antri menukar uang koin, kemudian membelanjakannya di pasar jajanan khas Banyuwangi. Unik ya?

Pasar jajanan tersebut terletak di sebuah gang. Warga Kemiren menyebutnya lorong. Para pedagang menjajakan jajanannya di loron tersebut. Jajanan yang dijajakan bermacam-macam, seperti Ketan Kirip, Lanun, Lupis, Klepon dan masih banyak lagi. Ada juga makanan berat seperti Rujak Soto dan Sego Cawuk juga disediakan di stand-stand yang berjajar di lorong cilik Desa Kemiren itu.

Uniknya, sebelum mereka berbelanja, pengunjung diwajibkan menukar uang rupiah dengan uang koin kuno. Satu uang koin yang memiliki lubang ditengahnya itu, setara dengan Rp 2500. Pengunjung menukar berapapun uang, dilayani oleh panitia kegiatan tersebut.

Pengunjung yang berbelanja kuliner pasar khas Banyuwangi mengingatkan zaman tempo dulu dengan menggunakan uang koin kuno. Keunikan ini membuat para pengunjung berebut untuk membeli jajanan khas suku Using Banyuwangi.
⠀⠀
Pasar jajanan tradisional suku Using ini, bertujuan untuk memperkenalkan jajanan khas suku Using serta mengingatkan para pengunjung kembali ke zaman dahulu dengan menggunakan uang koin kuno.

“Untuk lorong cilik kita kembangkan sebgai gang kuliner. Sehingga disepakati oleh masyarakat untuk pasaran jajanan khas Using, kita amati jika ada tamu yang berkunjung ke banyuwangi untuk mencari khas osing terutama kue-kue ini mereka bingung harus kemana. Sekarang bisa ada disini,” ujar Astorik,Camat Glagah

jajanan