Kemeparekraf melalui Jejaring Desa Wisata, Jadesta, memasukkan Desa Adat Osing Kemiren dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI 2021). Desa Adat Osing Kemiren menjadi satu dari sebelas desa terpilih di Jawa Timur dan telah lolos melewati 1.831 peserta dari 34 provinsi se-Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui
Gapura sebagai penanda bagi masyarakat bahwa sudah memasuki kawasan Desa Kemire. Selain potensi alam Banyuwangi yang eksotis juga ada kearifan lokal masyarakat Banyuwangi. Desa Kemiren merupakan salah satu desa yang masih menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Osing dimana menjadi salah satu tujuan wajib jika ke Banyuwangi..
Kuliner jajanan khas daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Apalagi membelinya dengan uang koin kuno. Hal itu dilakukan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Ratusan masyarakat berjubel antri menukar uang koin, kemudian membelanjakannya di pasar jajanan khas Banyuwangi. Unik ya? Pasar jajanan tersebut terletak di sebuah gang. Warga Kemiren menyebutnya lorong. Para pedagang menjajakan jajanannya di loron tersebut. Jajanan
Desa Kemiren, Desa yang kental akan Adat dan Istiadatnya begitu banyak Budaya yang masih dilestarikan di Desa Kemiren baik dari prilaku, Pakaian dan Bahasa sehari harinya. Adapun Masakan atau Kulinernya yang khas yaitu Pecel Pitik, Uyah Asem, Nasi Tempong, Jangan Kelor dan ada Kue khas seperti Kue Kucur, Serabi, Jenang Bedil, Tape Buntut dll.. Dan untuk Wisatawan yang datang ke
Untuk Lounching album Bonita & The Hus Band yang berjudul ” Rumah “, Desa Kemiren menjadi salah satu tujuan Bonita & The Hus Band untuk Tournya. Masyarakat Desa Kemiren sangat antusias untuk menerima dan menyaksikan musik Jazz tersebut. Di sanggar UNI USING tepatnya Sanggar Kang Haidi Bing Slamet Desa Kemiren Musik Jazz tersebut berkolaborasi dengan group musik yang di ketuai
FGD pembangunan Desa wisata di Desa Kemiren oleh Universitas DR. SOETOMO Surabaya Fakultas Ilmu Administrasi. Kemiren 6 Januari 2017.
Menikmati suguhan kesenian berlatar pemandangan sawah hanyaterdapat di Banyuwangi. Tidak ada panggung. Halaman rumah yang rindang penuh pepohonan disulap menjadi panggungmewah,dihiasi akar-akar pohon yang menonjol di permukaan tanah. Tak ada kursi. Hanya ada bangku yang terbuat dari kayu dan bambu, mengitari panggung pertunjukkan yang menyatu dengan alam itu. Menambah kesan dekat dengan alam. Sajian ini hanya ada di Desa Kemiren,